Minuman manis memang menggoda. Rasanya enak, menyegarkan, dan sering jadi pilihan utama saat cuaca panas atau ketika butuh semangat tambahan. Namun, di balik rasanya yang nikmat, ada ancaman serius bagi kesehatan tubuh yang sering kali diabaikan. PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengingatkan masyarakat bahwa konsumsi minuman manis secara berlebihan bisa memicu berbagai penyakit mematikan yang tidak hanya menyerang secara perlahan, tetapi juga berdampak jangka panjang.

Minuman manis di sini bukan hanya soda atau soft drink. Minuman teh kemasan, jus dalam botol, kopi dengan tambahan sirup dan gula berlebih, hingga minuman energi yang dikemas menarik semuanya termasuk dalam kategori minuman manis tinggi gula.

Berikut adalah lima penyakit serius yang dapat dipicu oleh kebiasaan mengonsumsi minuman manis secara rutin, menurut edukasi kesehatan dari PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG.

1. Diabetes Tipe 2

Ini adalah dampak yang paling dikenal dari konsumsi gula berlebih. Gula dari minuman manis diserap dengan cepat oleh tubuh, menyebabkan lonjakan kadar glukosa dalam darah. Ketika kondisi ini terjadi terus-menerus, tubuh menjadi resisten terhadap insulin.

PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG menjelaskan bahwa resistensi insulin inilah yang menjadi awal mula terbentuknya diabetes tipe 2. Kondisi ini sangat serius karena dapat menimbulkan komplikasi seperti kerusakan ginjal, kebutaan, hingga amputasi jika tidak dikendalikan.

Ironisnya, banyak orang muda saat ini yang sudah terdiagnosis diabetes karena gaya hidup yang tak lepas dari minuman manis.

2. Penyakit Jantung

Mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa gula berlebih juga berkaitan erat dengan penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, kadar trigliserida, dan risiko peradangan dalam tubuh.

PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG menyoroti bahwa semua faktor tersebut adalah penyebab utama penyakit jantung. Bahkan, seseorang yang rajin mengonsumsi minuman manis berisiko dua kali lipat lebih tinggi untuk terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang menghindari minuman tinggi gula.

Minuman manis mempercepat penumpukan lemak dalam darah dan merusak dinding pembuluh darah, sehingga memicu penyumbatan yang berujung pada serangan jantung atau stroke.

3. Obesitas

Salah satu alasan utama mengapa minuman manis sangat berbahaya adalah karena kandungan kalorinya yang tinggi namun tidak memberikan rasa kenyang. Artinya, meskipun sudah mengonsumsi ratusan kalori dari minuman, seseorang masih merasa lapar dan cenderung makan lebih banyak.

PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG menjelaskan bahwa kalori kosong dari minuman manis akan dengan cepat berubah menjadi lemak, terutama di area perut. Inilah yang menyebabkan kegemukan atau obesitas.

Obesitas sendiri adalah gerbang menuju berbagai penyakit kronis lain seperti hipertensi, osteoartritis, dan penyakit liver. Dan yang lebih buruk, obesitas pada anak dan remaja sekarang meningkat drastis akibat kebiasaan mengonsumsi minuman tinggi gula.

4. Penyakit Hati Berlemak Nonalkohol (NAFLD)

Banyak orang mengira bahwa penyakit hati hanya terjadi pada peminum alkohol. Faktanya, konsumsi gula berlebih, terutama dari fruktosa dalam minuman manis, juga dapat menyebabkan lemak menumpuk di hati.

PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG menjelaskan bahwa kondisi ini disebut penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), dan jumlah penderitanya meningkat setiap tahun. Tanpa penanganan, NAFLD bisa berkembang menjadi sirosis hati, gagal hati, atau bahkan kanker hati.

Minuman manis berfruktosa tinggi, seperti sirup jagung tinggi fruktosa yang sering digunakan dalam minuman kemasan, adalah salah satu penyebab utama penyakit hati modern.

5. Kanker

Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi gula berlebih dan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker payudara dan kanker usus besar. Gula yang tinggi dalam tubuh dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel kanker, termasuk meningkatkan peradangan kronis dan stres oksidatif.

PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG mengingatkan bahwa selain mempercepat penuaan, kelebihan gula juga menurunkan kemampuan tubuh dalam memperbaiki sel-sel yang rusak, sehingga memicu mutasi genetik yang berpotensi menjadi kanker.

Lalu, Harus Bagaimana?

PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG tidak menyarankan untuk benar-benar menghindari semua gula, namun penting untuk membatasi konsumsi gula tambahan, terutama dari minuman. Berikut beberapa tips mudah untuk mengurangi risiko penyakit mematikan akibat minuman manis:

  • Pilih air putih sebagai minuman utama setiap hari. Jika bosan, tambahkan irisan lemon atau mentimun untuk rasa segar alami.

  • Batasi konsumsi minuman kemasan. Selalu cek label nutrisi. Jika kandungan gulanya lebih dari 5 gram per 100 ml, sebaiknya hindari.

  • Ganti minuman manis dengan infused water, teh herbal tanpa gula, atau air kelapa segar.

  • Ajarkan anak-anak sejak dini untuk tidak tergantung pada minuman manis, karena kebiasaan ini bisa terbawa hingga dewasa.

  • Jadwalkan cek kesehatan rutin, terutama untuk kadar gula darah dan kolesterol, untuk memastikan tubuh tetap dalam kondisi baik.

Minuman manis memang terasa nikmat sesaat, tetapi dampaknya terhadap kesehatan bisa sangat merugikan dalam jangka panjang. PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih asupan harian, terutama dalam hal minuman. Dengan mengurangi konsumsi minuman manis, Anda tidak hanya melindungi diri dari lima penyakit mematikan di atas, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mulailah dari sekarang, kurangi gula, tingkatkan kesadaran, dan hiduplah lebih sehat bersama PAFI KOTA BANDAR LAMPUNG.